Jakarta – Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia optimis target investasi sebesar Rp1.200 triliun di 2022 bisa tercapai jika pengendalian Covid-19 di Indonesia bisa terkendali. Syaratnya paling tidak, angka penyebaran kasus aktif harian bisa di bawah 1.000.
“Jangan sampai kasus aktifnya per hari di atas 1.000, seperi saat varian delta kemarin,” kata dia di Bali, Nusa Dua, ditulis Minggu (19/12).
BKPM sendiri sudah memiliki strategi dalam mengejar target investasi tahun depan. Sebanyak 40 persen akan didorong untuk investasi sektor hilirisasi. Menurutnya, investasi sektor hilirisasi memiliki efek pertumbuhan yang berbeda dengan investasi sektor infrastruktur.
“Sekarang kita dorong bagaimana Investasi didorong di sektor produktif seperti hilirisasi,”Selain mendorong hilirisasi, pemerintah juga mengarahkan investasi industri ramah lingkungan. Hal ini sebagai wujud komitmen pemerintah dalam mendukung penciptaan industri yang ramah lingkungan dan berdaya saing di kancah global.
“Jadi kita dorong green industry,” imbuhnya.
Untuk mendorong idustri ramah lingkungan, pemerintah bahkan tengah mencari investor untuk memanfaatkan potensi sungai sebagai lokasi pembangunan pembangkit listrik tenaga air (PLTA). Misalnya memanfaatkan Sungai Mamberamo, Papua yang berpotensi menghasilkan energi listrik mencapai 23.000 megawatt (MW).
“Di Papua kita akan cari investor ada beberapa masuk. Mimpi saya membangun kawasan industri terbesar yang listriknya diambil dari sana,” katanya.